Review Jurnal
"ETIKA
MEDIA DALAM KULTUR NEW TECHNOLOGY
(MENGKAJI ETIKA INTERNET VERSUS UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI
ELEKTRONIK)"
I. Latar
belakang dan masalah
Media
merupakan sarana penyampaian informasi yang dapat diakses oleh siapapun, dalam
perkembangan teknologi baru dapat melakukan perubahan besar khususnya di bidang
komunikasi massa, media massa harus memiliki dan dapat memenuhi aturan standar
dan komitmen berdasarkan nilai dan norma yang berlaku. Media massa sangat
berpengaruh, masyarakat sangat bergantung pada
media yang setiap harinya dikonsumsi.
Jurnal yang berjudul Etika Media Dalam Kultur New Technology, dalam penelitiannya mencari dan menjelaskan bagaimana media dalam kultur teknologi baru ini dapat memberikan pembaharuan mengenai pemakaian media yang sehat dengan cara menghilangkan berbagai macam ancaman dan peluang terjadinya pelanggaran secara virtual yang sering kali kerap terjadi. Disrupsi teknologi yang selalu diiringi dengan dampak dengan problematik terkait implikasi etis membuat pemerintah dengan sigap menyadari dampak destruktif dan dapat mengantisipasi serta mengatur sumber pemanfaatan internet sebagai media baru yang mampu memblokir berbagai situs yang melanggar etis.
II.
Teori
Yang Digunakan
Dalam jurnal ini penulis menggunakan understanding
the media, teori global village yang dijelaskan oleh McLuhan mengenai
prediksi dunia akan memasuki periode ke empat yang berkaitan dengan elektronik.
Manusia akan terhubung dalam teknologi komunikasi yang dapat mengakses dan
menentukan berbagai informasi, dalam understanding the media menjelaskan
dalam era internet komunikasi akan menjadi sesuatu hal yang sangat berpengaruh.
Dari hasil perubahan teknologi tidak hanya satu media yang menjadi alat dominan
dalam pengiriman pesan yang esensial pada semua orang, terdapat elemen baru
yang menunjang konvergensi media, perubahan itu akan melibatkan pola-pola
pengaturan pesan dan akan muncul pelanggaran yang seringkali tidak disadari
namun berakibat cukum fatal dalam ranah kognitif.
III.
Dampak
Teknologi
Analisa yang dilakukan pada 2016 Amerika sebagai
pionir dalam teknologi komunikasi virtual mempunyai standar dalam merumuskan kecenderungan
Hate Speech (ujaran kebencian) di dunia maya. Lebih dari 2.200 situs web
berupaya memberikan informasi dalam hal kebencian yang telah diidentifikasi pada
tahun 2001 berdasarkan Laporan Simon Wiesenthal Center (www.wiesenthal.org).
di Indonesia sendiri ujaran kebencian digunakan untuk perjuangan prodemokrasi,
pada reformasi pertama internet sangat mendukung kebebasan ekspresi dengan
sebebas-bebasnya, namun pada reformasi kedua pasca reformasi dengan kehadiran
UU ITE tahun 2008 mulai ada regulasi dan pembatasan dari pemerintah yang
merujuk pada informasi komunikasi dan informatika. Teknologi mampu membuat
perubahan yang meretas dimensi keberagaman masyarakat yang multikultur, media
baru dalam percepatan teknologi selalu bersangkutan dengan akibat efek samping
dalam proses penetrasi sosial, internet sering ditunding sebagai seputaran
aktivitas yang melanggar Susila. Terusnya perkembangan teknologi membuat
seseorang dengan mudah dapat mengeluarkan suaranya, maka dengan perkembangannya
juga pemerintah terus menambah kebijakan dalam UU ITE.
IV.
Kesimpulan
Penulis menjelaskan bahwa etika utilitarian yang mendominasi media perlu diganti dengan teori deontologis yang merujuk pada nilai moralitas sebagai suatu tindakan dari kepatuhan atas peraturan. Etika deontologis dianggap sebagai lawan dari konsekuansialisme dan etika, dalam proses restrukturisasi etika media tidak bersifat utilitarian, komposit dan normatif. Etika menjadi bersifat eksplisit dalam memahami karakter lintas budaya. Media telah memiliki jangkauan global terkait sistem komunikasi, media harus berkarakter internasional serta multikultural. Perspektif etika dapat dilihat dengan kearifan, etika pada percepatan teknologi baru sering kali menghasilkan produk informasi yang memiliki sisi konstruktif sekaligus destruktif, etika sebagai pengetahuan yang merefleksikan masalah moral secara kritis dan sistematis berdasarkan penalaran akal dan nilai kemanusiaan.
"LITERASI MEDIA SISWA DALAM PENGGUNAAN INTERNET DI
SEKOLAH ALAM BOGOR"
I.
Latar
Belakang dan Masalah
Terjadinya perkembangan zaman yang saat ini lebih
dikenal dengan peristiwa revolusi industri 4.0 memberikan dampak yang signifikan untuk manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Ditandai dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih
dan beragamnya software dan aplikasi-aplikasi yang memudahkan penggunanya.
Penggunaan teknologi sangat bermaanfat dalam berbagai bidang dalam kehidupan,
salah satunya adalah untuk pendidikan. Dalam pemanfaatan bidang pendidikan
salah satunya adalah Literasi Digital, yakni kecakapan atau pemahaman seseorang
dalam menggunakan media digital dan bertanggung jawab untuk memperoleh
informasi dan komunikasi.
Jurnal yang berjudul Literasi Media Siswa Dalam
Penggunaan Internet di Sekolah Alam Bogor dalam penelitiannya bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar penggunaan media internet dan pemanfaatan kegiatan belajar
melalui sistem di website sekolah oleh siswa SMP Alam Bogor dan juga untuk
menjalankan salah satu tujuan sekolahnya yaitu mengurangi penggunaan kertas
dalam proses Pendidikan. Literasi media yang dimaksud adalah untuk melihat
kemampuan siswa SMP Alam Bogor dalam mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan
berkomunikasi dalam teknologi media yang diterapkan oleh sekolah.
II.
Teori
Yang Digunakan
Penulis menggunakan teori medium is the message yang dinyatakan oleh Mcluhan (1986) yang
membandingkan media online dengan tradisional dalam menyampaikan informasi,
media membentuk pola dalam aktifitas manusia menjelaskan tentang bagaimana
media juga memiliki peran yang lebih penting dari suatu konten pesan. Lalu
penulis juga menggunakan teori tentang mediamorfosis yang berasal dari
pemikiran Roger Fidler. Teori ini menjelaskan tentang hubungan antara media
baru dengan media lama. Untuk mengukur
tingkat literasi media siswa SMP Alam Bogor khususnya dalam penggunaan media
internet penulis menggunakan Individual Competence Framework yang terbagi dalam
dua kategori, Personal Competence dan Sosial Competence.
III.
Dampak
Teknologi
Berdasarkan alat ukur Individual Competence Framework,
peneliti menemukan bahwa dari kategori personal competence, data responden
siswa diketahui bahwa 68% berjenis kelamin laki-laki, dan 32% perempuan.
Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media komputer salah satunya dilihat dari
jumlah frekuensi penggunaan dan lamanya waktu yang digunakan menunjukkan
sebagian besar (68,3%) siswa SMP Alam Bogor mengakses internet sebanyak 5-7
kali dalam seminggu dengan rata-rata lamanya waktu mengakses adalah 1-2 jam
(31,7%).
Namun dari temuan data yang dilakukan oleh peneliti,
terkait aktifitas ini siswa SMP Alam Bogor menunjukkan frekuensi yang rendah
dalam berpartisipasi pada wilayah publik di internet, yaitu sebanyak 47% siswa masih
bersifat pasif. Dan dari kategori ukuran sosial competence diketahui bahwa
hampir seluruh siswa SMP Alam (97,56%) memiliki akun media sosial untuk
kepentingan menjalin relasi dengan saudara, teman, dan kerabat lainnya dan hanya
1 orang saja (2,4%) yang tidak nemiliki akun di media sosial.
IV.
Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan Literasi media siswa SMP Alam Bogor dalam tingkatan literasi media tipe mediumdi menggunakan internet berdasarkan personal competence pada kategori technical skill dan literasi media siswa SMP Alam Bogor dalam menggunakan internet pada kategori critical understanding berdasarkan personal competence tergolong pada tingkatan literasi media tipe advance. Peneliti merekomendasikan peran sekolah harus maksimal sebagai information and culture centre bagi siswa. Kemampuan literasi media sangat penting bagi siswa untuk dapat mengakses internet secara optimal dan bijak guna terpenuhinya kebutuhan informasi siswa. Namun dalam penggunaan media internet, siswa tetap harus dalam pengawasan pihak sekolah.
Daftar Pustaka
Choiriyati, W. (2019). Etika Media dalam Kultur New Technology (Mengkaji Etika Internet versus Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Jurnal Masyarakat dan Budaya, 21(2), 247-262.
Choiriyati, W., Rufaidah, V. W., & Turistiati, A. T. (2017). Literasi Media Siswa dalam Penggunaan Internet di Sekolah Alam Bogor. LUGAS Jurnal Komunikasi, 1(2), 108-118.
Comments
Post a Comment